Tolong Klik

Kamis, 09 Desember 2010

Tunagrahita
Apakah peristilahan lain tunagrahita?
Tuna berarti merugi.grahita berarti pikiran.
Istilah lain dari tunagrahita sbb:
1. Lemah fikiran(feeble-mended).
2. Terbelakang mental(Mentally Rataeded).
3. Bodoh atau dungu (idiot).
4. Pandir (imbecile).
5. Tolol(moron).
6. Oligofrenia (oligophrenia).
7. Mampu Didik (Educable).
8. Mampu Latih (Trainable).
9. Ketergatungan penuh (Totally Dapendent) butuh rawat.
10. Mental Subnormal.
11. Defiksi Mental.
12. Defisik kognitif.
13. Cacat Mental.
14. Defisiensi Mental.
15. Gangguan Intelektual.

Apakah Tunagrahita itu?
Pengertian tunagrahita sebagai:
1. Kelainan yg meliputi fungsi inelektual umum di bawah rata-rata (Sub-avarage).yaitu IQ 84 kebawah sesuai tes;
2. Kelainan yg muncul sebelum usia 16 tahun;
3. Kelainan yg menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif.

Pengertian tunagrahita yang lain,sebagai berikut:
1. Fungsi intelektualnya yg lamban yaitu IO 70 ke bawah
berdasarkan tes inteligensi buku;
2. Kekurangan dalam perilaku adatif.
3. Terjadi pada masa perkembangan,yaitu antara masa konsepsi hingga usia 18 tahun.

 Berapa jumlah penyandang Tunagrahita di Indonesia.?
Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki IQ 70 kebawah. jumlah menyandang tunagrahita adalah 2,3%.Atau 1,95% anak usia sekolah menyadang tunagrahita 40% atau 3:21.pada data pondok Sekolah Luar Biasa terlihat dari kelompok usia sekolah ,jumlah penduduk di indoneia yg menyadang kelainan adalah 48.100.548 orang,jadi estimasi jumlah penduduk di Indonesia yg menyadang tunagrahita adalah 2% x 48.100.548 orang =962.011 orang.


 Apakah Anak Tungrahita Mempunyai Klasifikasi?
Penggolongan Anak Tunagrahita untuk keperluan pembelajaran sebagai berikut:

1. EDUCABLE
Anak pada kelompok ini masih mempunyi kemampuan Dalam akademik setara dengan anak regular pada kelas 5 Sekolah dasar.


2. TRAINABLE
Mempunyi kemampuan dalam mengurus diri sendiri . pertahanan diri,dan penyesuaian sosial sangat terbatas kemampuannya untuk mendapat pendidikan secara akademik.



3. lCustodia
Dengan pemberian latihan yang terus menerus dan Khusus. Dapat melatih anak tentang dasar –dasar cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang bersifat komunikatif.


Penggolong tunagrahita untuk keperluan pembajaran sebagai berikut:
1. taraf perbatas (borderline) dalam pendidikan disebut sebagai lamban Berajar (slow learner) dengan lQ 70-85.
2. tunagrahita mampu didik (educabie mentally retarded ) dengan iQ 50-75 atau 75.
3. tunagrahita mampu latih (trainabie mentally retarded ) lQ 30 50 atau iQ 35-55.
4. 4.tunagrahita butuh rawat (dependent or protoundly mentally retarded )
Dengan lQ dibawah25 atau 30


Penggolongan tunagrahita secara medis –biologis sbb:
1. Tunagrahita tarat perbatasan (lQ:68 85).
2. Tunagrahita ringan (lQ:36-51).
3. Tunagrahita sedang (lQ:36-51)
4. Tunagrahita sangat berat (lQ:kurang dari 20 ):dan
5. Tunagrahita tak tergolongkan.

Penggolongan anak Tunagrahita secara sosial-psikologis
Berdasarkan kriteria psikometrik yaitu:
1. Tunagrahita ringan (mild mental retardation )=lQ 55-69.
2. Tunagrahita sedang (moderate mental retardation)dengan.lQ 40- 54
3. Tunagrahita berat (severse mental retardation)dengan lQ :20-39.
4. Tunagrahita sangat berat (profound mental retardation)dengan lQ 20 kebawah.

Penggolongan anak Tunagrahita secara Sosial-Psikologis Menurut kriteria perilaku adaptif tidak berdasarkan taraf inteligensi, tetapi berdasarkan kematangan sosial, yaitu :
1. Ringan
2. Sedang
3. Berat dan
4. Sangat Berat

Sedangkan secara Klinis., Tunagrahita dapat digolongkan atas dasar tipe atau cirri-ciri jasmaniah secara berikut :
1. Sindroma Down/Mongoloid
2. Hydrocephalus yaitu ukuran kepala besar dan berisi cairan
3. Microcephalus yaitu ukuran kepala terlalu kecil dan Makrocephalus yaitu ukuran kepala terlalu besar.

 Apakah Penyebab Tungrahita ?

Tunagrahita dapat disebabkan oleh beberapa factor :
1. Generik.
Kerusakan/kelainan Biokimiawi, Abnormalitas Kromosomal.
2. Sebelum Lahir ( pre – natal )
a. Infeksi Rubella (cacar)
b. Faktor Rehesusu (Rh)
3. Saat Kelahiran ( post – natal ) yang disebabakan oleh kejadian yang terjadi saat kelahiran
4. Setelah kelahiran ( pasca – natal ) Akibat infeksi misalnya : Mengintis (peradangan pada selaput otak) dan problema nutrisi, karena kekurangan gizi atau porotein.
5. Faktor Sosio – kultural atau sosial budaya lingkungan.
6. Gangguan Metabolisme/Nutrisi
a. Phenylketonuria
b. Gargoylisme
c. Cretinisme

Penyebab Tunagrahita Secara Umum, sebagai berikut :
1. Infeksi dan/atau intoxikasi
2. Rudapaksa dan/atau sebab fisik lain
3. Gangguan metabolisme, pertumbuhan gizi atau nutrisi
4. Penyakit otak yang nyuata (kondisi setelah lahir/post natal)
5. Akibat penyakit atau pengaruh sebelujm lahir (pre-natal) yang tidak diketahui.
6. Akibat kelainan kromosommal.
7. Gangguan saat kehamilan (gestational disorders)
8. Gangguan pasca psikiatrik/gangguan jiwa berat (post –psychiatrik disorsers)
9. Pengaruh lingkungan
10. Kondisi-kondisi lain yang tak tergolongkan.

Penggolongan anak Tunagrahita secara Sosial-Psikologis Menurut kriteria perilaku adaptif tidak berdasarkan taraf inteligensi, tetapi berdasarkan kematangan sosial, yaitu :
1. Ringan
2. Sedang
3. Berat dan
4. Sangat Berat

Sedangkan secara Klinis., Tunagrahita dapat digolongkan atas dasar tipe atau cirri-ciri jasmaniah secara berikut :
1. Sindroma Down/Mongoloid
2. Hydrocephalus yaitu ukuran kepala besar dan berisi cairan
3. Microcephalus yaitu ukuran kepala terlalu kecil dan Makrocephalus yaitu ukuran kepala terlalu besar..

 Bagaimana Usaha Pencegahannya ?
1. Diagnostik prenatal
2. Imunisasi
3. Tes darah
4. Pemeliharaan Kesehatan
5. Sanitasi Lingkungan
6. Penyuluhan Genetik
7. Tindakan Operasi
8. Program Keluarga Berencana
9. Intervensi Dini


 Bagaimana Karakteristik Anak tunagrahita ?
1. Lamban dalam mempelajari hal-hal yang abru
2. Kesulitan dalam mengeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru.
3. kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak tugarahita berat.
4. Cacat fisik dan perkembangan gerak.
5. Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri..
6. Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim.
7. Tingkah laku kurang wajar dan terus menerus.
http://slbk-batam.org/index.php?pilih=hal&id=71

tunarungu 
Pengertian anak tunarungu 
Anak tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau Sebagian daya pendengarannya , sehingga mengalami Gangguan berkomunikasi secara verbal .Secara fisik , anak tunarungu tidak berbeda dengan anak –Anak dengar pada umumnya , sebab orang akan mengetahui Bahwa anak menyandang ketunaruguan pada saat Berbicara ,mereka berbicara tanpa suara atau dengan suara Yang kurang atau tidak jelas artikulasinya , atau bahkan tidak Berbicara sama sekali , mereka berisyarat .

 
Klasifikasi tunarugu 

Berdasarkan tingkat kerusakan/kehilangan kemampuan
Mendengar

  Sangat ringan , 27- 40 dB
  Ringan , 41-44 dB
  Sedang , 56-70 dB
  Berat , 71-90 dB
  Ekstrim , 91 dB keatas tuli .

 
Tujuan 
 
Tujuan penyelengaraan layanan pendidikan bagi anak Tunarugu atau sekolah luar biasa bagian B adalah agar Dapat mewujudkan penyelengaraan pendidikan bagi anak Penyandang cacat rungu seoptimal mungkin dan dapat Melayani pendidikan bagi anak didik dengan segala Kekurangan ataupun kelainan yang diderita sehingga anak –Anak tersebut tersebut dapat menerima keadaan dirinya dan Menyadari bahwa ketunaannya tidak menjadi hambatan Untuk belajar dan berkerja , memiliki sifat dasar sebagai warga Negara yang baik , sehat jasmani dan rohani memiliki Pengetahuan , ketrampilan dan dan sikap yang diperlukan untuk Melanjutkan pelajaran , berkerja di masyarakat serta dapat Menolong diri sendiri dan mengembang diri sesuai Dengan asas pendidikan seumur hidup .

 
Layanan pendidikan bagi anak tunarungu

1 TK khusus / TKLB
2 SK khusus / SDLB
3 SMP khusus / SMPLB
4 SMA khusus / SMALB
5 Sekolah Inklusif

Sarana prasana 

1 sarana fisik sekolah
  Bagunan – bagunan yang di perlukan di sekolah bagian
  B ( tunarungu)
  A ruang belajar
  1 ruang teori
  2 ruang bina wicara (artikulasi )
  3 ruang laboratorium
  4 ruang keterampilan putri
  5 ruang keterampilan putra
  6 ruang serba guna/kesenian
  7 ruang latihan mendengar
  (ruang traning 1 ruang )
  8 ruang audiologi
  9 ruang observasi

 
B ruang penunjang 
  1 ruang perpustakaan
  2 ruang bimbingan dan penyuluhan
  3 ruang klinik
  4 ruang UKS
  5 ruang audiometer
  6 ruang pameran
  7 ruang kepala sekolah
  8 ruang tata usaha
  9 ruang guru
  10 ruang ibadah
  11 gudang
  12 kamar mandi / wc murid
  13 kamar mandi / wc guru
  14 ruang koperasi / kantin
  15 ruang tunggu / bangsai pertemuan
  16 bangsai kendaraan
  17 rumah penjaga
  18 ruang latihan keterampilan

 
C asrama 
  1 kamar untuk penjaga
  2 kamar tidur untuk anak-anak

 
D perabot sekolah 
Secara garis besar alat-alat yang di perlukan untuk Sekolah luar biasa bagian B (tunarungu) hampir Sama dengan keperluan anak-anak normal , mereka Memerlukan : meja, kursi, elemari, papan tulis, peta-peta, Buku tulis, buku pelajaran, alat olahraga dan Lapangan olahraga yang sama dengan anak normal Baik ukuran maupun syarat Permainannya .

2 Sarana Pendidikan
a alat pendidikan khusus
b audiometer
c alat Bantu mendengar (hearing aid )
d cermin
e alat Bantu wicara (speech trainer)
f alat peraga
g alat keterampilan

  Kurikulum Sekolah Luar Biasa
kurikulum yang berlaku di SCB sebagian besar telah menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)akan tetapi karena berbagai kendala , masih ada beberapa SCB yang masih menggunakan kurikulum 1994 . namun Demikian , pada tahun pelajaran 2009/2010 di harapkan Semua SCB sudah melasanakan KTSP. secara profesional Secara proporsional kurikulum pada SLTPLB Menitikberatkan pada program keterampilan 42% dan SMALB menitikberatkan pada program keterampilan 62% .

KTSP adalah kurikulum operasional yang di susun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan . KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan , strukrur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan ,
kalendar pendidikan dan silabus .

KTSP terdiri kelompok mata pelajaran muatan lokal dan Pengembangan diri . pada satuan pendidikan SDCB dan SMPCB terdapat program khusus , di mana setiap satuan Pendidikan disesuaikan dengan jenis kegunaan perserta didik .

KTSP mencakup satuan pendidikan TKLB, SDLB, SLTPLB,
Dan SMLB memberikan kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan kompetensinya seoptimal dan setinggi mungkin dan untuk mendapatkan perkerjaan yang berguna agar dapat hidup mandiri di masyarakat dan dapat bersaing di era global . kurikulum ini memungkinkan siswa dapat belajar atau Mempelajari sesuai dengan bakat dan minat serta program keterampilan yang ditawarkan pada SLB , dengan komposisi perbandingan anatara teori dan praktek cukup proposional .

Manajemen
1 manajemen berbasis sekolah
Di era desentralisasi ini seluruh sektor termaksuk sektror Pendidikan dituntut ntuk liar “ otonomi “, anatara lain Direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah dalam mengelola pendidikan Luar biasa sudah saatnya menyerahkan sebagian kewenangan pengelolaannya Kepada daerah dan masyarakat lingkungan salah satu kebijakan yang menyangkut otonomi pendidikan dalam hal ini direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah adalah konsep manajemen berbasis sekolah.(MBS) pada awal tahun 2000 Direkorat Jenderal pendidikan mensosialisasikan konsep manajemen berbasis sekolah ,sebagai konsekuensi logis terhadap diberlakukannya UU No. 22 tahun 2000 tentang Kewenangan pemerintan dan kewenangan propinsi sebagai Daerah Otonomi

Manajemen berbasis sekolah bertujuan untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melankukan pengambilan keputusan secara pertisipatif

2.Ketenagaan
  a. pendidik
  1.Guru kelas
  2.Guru bidang studi
. 3 Guru keterampilan
 
  b kependidik
  1 ahli bina wicara
  2 Dokter THT
  3 
http://slbk-batam.org/index.php?pilih=hal&id=76


Karakteristik Anak TunaNetra

Anak Tunanetra
a. Fisik
Keadaan fisik anak tunanetra tidak berbeda dengan anak sebaya lainnya. Perbedaan nyata diantara mereka hanya terdapat pada organ penglihatannya.
Gejala tunanetra yang dapat diamati dari segi fisik diantaranya:
1) Mata juling
2) Sering berkedip
3) Menyipitkan mata
4) (kelopak) mata merah
5) Mata infeksi
6) Gerakan mata tak beraturan dan cepat
7) Mata selalu berair (mengeluarkan air mata)
8) Pembengkakan pada kulit tempat tumbuh bulu mata.
b. Perilaku
1) Ada beberapa gejala tingkah laku yang tampak sebagai petunjuk dalam mengenal anak yang mengalami gangguan penglihatan secara dini: Menggosok mata secara berlebihan
• Menutup atau melindungi mata sebelah, memiringkan kepala atau mencondongkan kepala ke depan.
• Sukar membaca atau dalam mengerjakan pekerjaan lain yang sangat memerlukan penggunaan mata.
• Berkedip lebih banyak daripada biasanya atau lekas marah apabila mengerjakan suatu pekerjaan.
• Membawa bukunya ke dekat mata.
• Tidak dapat melihat benda-benda yang agak jauh.
• Menyipitkan mata atau mengkerutkan dahi.
• Tidak tertarik perhatiannya pada objek penglihatan atau pada tugas-tugas yang memerlukan penglihatan seperti melihat gambar atau membaca.
• Janggal dalam bermain yang memerlukan kerjasama tangan dan mata.
• Menghindar dari tugas-tugas yang memerlukan penglihatan atau memerlukan penglihatan jarak jauh.
2) Penjelasan lainnya berdasarkan adanya beberapa keluhan seperti:
(a) Mata gatal, panas atau merasa ingin menggaruk karena gatal.
(b) Banyak mengeluh tentang ketidakmampuan dalam melihat.
(c) Merasa pusing atau sakit kepala.
(d) Kabur atau penglihatan ganda.
c. Psikhis
Secara psikhis anak tunanetra dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Mental/intelektual
Intelektual atau kecerdasan anak tunanetra umumnya tidak berbeda jauh dengan anak normal/awas. Kecenderungan IQ anak tunanetra ada pada batas atas sampai batas bawah, jadi ada anak yang sangat pintar, cukup pintar dan ada yang kurang pintar. Intelegensi mereka lengkap yakni memiliki kemampuan dedikasi, analogi, asosiasi dan sebagainya. Mereka juga punya emosi negatif dan positif, seperti sedih, gembira, punya rasa benci, kecewa, gelisah, bahagia dan sebagainya.
2) Sosial
• Hubungan sosial yang pertama terjadi dengan anak adalah hubungan dengan ibu, ayah, dan anggota keluarga lain yang ada di lingkungan keluarga. Kadang kala ada orang tua dan anggota keluarga yang tidak siap menerima kehadiran anak tunanetra, sehingga muncul ketegangan, gelisah di antara keluarga. Akibat dari keterbatasan rangsangan visual untuk menerima perlakuan orang lain terhadap dirinya.
• Tunanetra mengalami hambatan dalam perkembangan kepribadian dengan timbulnya beberapa masalah antara lain:

(1) Curiga terhadap orang lain

Akibat dari keterbatasan rangsangan visual, anak tunanetra kurang mampu berorientasi dengan llingkungan, sehingga kemampuan mobilitaspun akan terganggu. Sikap berhati-hati yang berlebihan dapat berkembang menjadi sifat curiga terhadap orang lain.
Untuk mengurangi rasa kecewa akibat keterbatasan kemampuan bergerak dan berbuat, maka latihan-latihan orientasi dan mobilitas, upaya mempertajam fungsi indera lainnya akan membantu anak tunanetra dalam menumbuhkan sikap disiplin dan rasa percaya diri.
(2) Perasaan mudah tersinggung
Perasaan mudah tersinggung dapat disebabkan oleh terbatasnya rangsangan visual yang diterima. Pengalaman sehari-hari yang selalu menumbuhkan kecewa menjadikan seorang tunanetra yang emosional.

(3) Ketergantungan yang berlebihan

Ketergantungan ialah suatu sikap tidak mau mengatasi kesulitan diri sendiri, cenderung mengharapkan pertolongan orang lain. Anak tunanetra harus diberi kesempatan untuk menolong diri sendiri, berbuat dan bertanggung jawab. Kegiatan sederhana seperti makan, minum, mandi, berpakaian, dibiasakan dilakukan sendiri sejak kecil.
Low Vision
Beberapa ciri yang tampak pada anak low vision antara lain:
• Menulis dan membaca dengan jarak yang sangat dekat
• Hanya dapat membaca huruf yang berukuran besar.
• Mata tampak lain; terlihat putih di tengah mata (katarak) atau kornea (bagian bening di depan mata) terlihat berkabut.
• Terlihat tidak menatap lurus ke depan.
• Memicingkan mata atau mengerutkan kening terutama di cahaya terang atau saat mencoba melihat sesuatu.
• Lebih sulit melihat pada malam hari daripada siang hari.
• Pernah menjalani operasi mata dan atau memakai kacamata yang sangat tebal tetapi masih tidak dapat melihat dengan jelas.
http://www.kaskus.us/blog.php?b=62216&goto=next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar